23 April 2008

melirik ke emas batangan

Kalo selama ini kita investasi ke reksadana, obligasi, deposito atau unitlink (plis, kalo punya yang satu ini ditutup aja d!), sekarang coba mulai investasiin duit dengan beli emas yuk! soalnya dengan punya emas ini sebenernya enak banget. bisa dibeli dimana-mana dan dijual dimana-mana pula. artinya, kalo suatu saat kita harus hidup di luar negeri, dan disana kita butuh uang, kita bisa jual emas yang kita punya disana. ya kan?

dan ga itu juga, dengan punya emas, kita adalah orang yang diuntungkan kalo suatu saat terjadi kacau balau (kayak tahun 98 waktu itu) di negara ataupun ada perang dunia yang mempengaruhi kondisi ekonomi. apalagi kalo nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin turun, biasanya emas juga ikut2an jadi naek harganya. siapa tuh yang jadi kaya raya? yang punya dollar dan yang punya emas! hehehe...

untuk punya emas sebagai investasi ini sebenernya juga gampang banget caranya. yang harus diperhatiin adalah :
* harus emas batangan
* yang bersertifikat
* beli langsung di PT. ANEKA TAMBANG yang LOGAM MULIA di JL. PEMUDA, RAWAMANGUN.


pernah ada temen yang beli emas di toko emas gitu, namanya TOKO EMAS KALIEM di Melawai. toko itu emang terkenal banget siii...disana lengkap banget, dari emas perhiasan, emas batangan, emas koin untuk koleksi, semua juga ada. tapi setelah saya telpon, harga emas yang dijual diatas harga di ANTAM dan juga biaya ongkosnya mahal banget, semuanya dipatok 100 rb. tapi bisa nego sih katanya kalo belinya banyak. coba telpon aja kalo emang tertarik beli disana. ini telponnya : 021- 7260676

* kalo berniat beli di ANTAM, telpon dulu di 021-4757108 ext. 145 atau 146 untuk ngecek harga di hari itu dan ada emas yang ukuran berapa aja. kalo misalnya ukuran yang kita mau lagi gak ada, kita bisa pesen kok mau ukuran yang brapa.
* emas batangan ini juga ada ongkos cetaknya (seperti yang saya bilang diatas). dan yang saya tahu biayanya untuk emas dengan berat :
# 1 - 3 gram = 26 ribu
# 5 gram = 31 ribu
# 10 gram = 41 ribu
# kalo ga salah, kalo beli yang 100 gram keatas ga dikenain ongkos cetak (ini berlaku juga di TOKO EMAS KALIEM)


* dan menurut perhitungan saya, belilah emas dengan berat minimal 10 gram.
misalnya dengan harga emas per gram nya 276 ribu dan kita hanya beli 1 gram, maka harga beli kita untuk 1 gram emas adalah 276rb + 26 rb = 302 rb. belum biaya materai.
berarti biaya ongkos cetaknya mencapai 10%! wow...gede banget...
kalo kita beli yang 5 gram, brarti 1,380,000 + 31 rb = 1,411,000. plus biaya materai. berarti biaya ongkos cetak kurang lebih 2,25% dari harga beli..masih lebih rendah dari biaya pembelian beberapa reksadana saham.
nah, kalo beli yang 10 gram, brarti 2,760,000 + 41 rb = 2,801,000. plus biaya materai. dan artinya biaya ongkos cetak cuma 1% lebih dikit. ga rugi2 banget kannn??

* oya, ada saran juga dari temen, kalo ke kantor ANTAM, jangan menjelang makan siang, katanya nunggunya jadi lama bangettt...mending pagi2 deh kalo mau kesana. niatin dari awal bahwa hari itu adalah hari membeli emas di ANTAM.

* terakhir, kalo bisa dirutinin ni beli emas. jadi kalo jatah menabung adalah 30% dari pendapatan, paling ga, 10%nya disisihin buat beli emas. kalo ternyata 10% nya belum mencukupi untuk beli emas dengan berat 10 gram, disimpen aja dulu, jadi beli emasnya 2 atau 3 bulan sekali. jadi hemat ongkos juga, apalagi kalo rumahnya jauh dari daerah Rawamangun.

jadi, selamat menimbun emas batangan yaaa...hehehe...

22 April 2008

reksadana emang sip!

Kemaren kan saya bilang soal reksadana sebagai pilihan investasi..dan sekarang saya coba mau bahas lebih lengkap soal reksadana. walopun saya bukanlah seorang yang jago soal reksadana. tapi paling ga, gara2 peristiwa unitlink kemaren, saya jadi belajar banyak mengenai reksadana. mungkin saya cuma mau ngasi tau gimana reksadana menurut pandangan saya dan coba ngasitau dengan detil cara membeli reksadana, terutama buat yang pemula.

jadi gini, reksadana itu kan dibagi beberapa macam.
- reksadana saham. resiko tinggi, return oke. bisa 40% - 70% per tahun. minimal 3-5 tahun lama investasinya.
- reksadana campuran. resiko sedang, return lumayan oke. bisa 20% per tahun. minimal 3 tahun.
- reksadana pasar uang. resiko rendah, return rendah ( tapi masih diatas bunga deposito). bisa 6% - 7% per tahun. kapanpun bisa dibeli dan dijual. dan tidak ada biaya pembelian maupun penjualan.
- reksadana pendapatan tetap. resiko rendah, return lumayan. bisa 8% - 10% per tahun. minimal 1 tahun.
- reksadana terproteksi
- reksadana indeks
untuk reksadana terproteksi dan indeks, blm paham banget ni...jadi blm bisa komentar.

setelah tahu, tingkat resiko dan pengembalian uang kita di reksadana, sekarang yang perlu kita tahu adalah :
* tujuan investasi. maksudnya jangka pendek (dibawah 3 tahun) atau panjang (diatas 3 tahun).
* lalu, menentukan reksadana yang mana yang akan diambil sesuai dengan resiko yang ada.
* kemudian, bandingkan produk reksadana sejenis yang diinvestasikan. misalnya kita tahu akan masukin duit kita ke reksadana saham, maka kita perlu tahu kan produk reksadana saham yang mana yang akan kita pilih. dan tidak disarankan investasi hanya di 1 produk reksadana saja. supaya terjadi diversifikasi reksadana.
* pelajari dengan baik pengelola reksadana. liat kinerjanya dalam 1-2 tahun belakangan. baca juga prospektusnya. atau kalo ga ngerti soal gitu2an, liat aja di PORTALREKSADANA. trus gabung jadi member, dan kita bisa tahu kinerja beberapa Manajer Investasi (MI) disitu.
* perhatikan biaya pembelian, biaya penjualan, dan minimal setoran awal dan setoran berikutnya.
* cari cara semudah mungkin untuk membeli reksadana. menurut pengalaman saya, kalo membeli reksadana di bank itu jauh lebih mudah dibandingkan kita beli langsung di mananjer investasi. karna selain rumah saya dekat dengan bank, saya juga tidak perlu mentransfer, nge-fax ke perusahaan MI dan sebagainya. jadi, saya lebih suka beli reksadana di bank.

udah mulai paham kan ya soal reksadana...
kalo berdasarkan pengalaman saya, begini...
tujuan investasi saya yang utama adalah biaya sekolah anak-anak. jadi paling ga 3 tahun keatas dong ya investasinya. makanya, saya udah pasti memilih reksadana saham, karna (JUJUR) tergiur dengan return yang selama ini terjadi, minimal 40%. secara inflasi untuk biaya sekolah itu 20%. jadi kan duit saya bisa mengembang lebih banyak dari yang dibutuhkan. saya jadi ga peduli lagi sama yang namanya resiko tinggi, toh jangka panjang..hehehe...
nah, trus saya liat deh produk2 dari reksadana saham. liatnya kalo saya di harian KORAN TEMPO. abis itu saya liat2 yang dalam 1 tahun belakangan yang return-nya diatas 30%. dan memang banyak banget produk yang return-nya diatas 30%. saya juga liat NAB (nilai aktiva bersih) nya alias harga beli reksadananya. terus terang saya masih milih NAB yang dibawah 5000. tapi juga ga sembarangan. akirnya setelah dipelajari, ada beberapa yang menarik hati saya untuk reksadana saham. antara lain produknya :
- Danareksa (danareksa mawar dan danareksa mawar agresif)
- Fortis (fortis ekuitas, pesona amanah, infrastruktur plus)
- Mandiri (mandiri investa atraktif (MITRA), mandiri investa atraktif syariah (MITRAS)
- Makinta (makinta growth fund, makinta mantap)
- Tri Megah (TRIM kapital, TRIM syariah saham)
- PNM (PNM ekuitas syariah)
- Manulife (manulife dana saham, manulife saham andalan)

oke...dari sekian banyak MI yang menarik hati, saya coba cari tahu yang minimal setornya murah, belinya gampang dan pengennya sih yang syariah...sebenernya tertarik dengan PNM ekuitas syariah, tapi belinya aga ribet, ya itu harus transfer dan nge-fax segala. kalo di bank kan enak, tinggal datang, beli dan setor. selesai.
akirnya, saya memutuskan untuk beli melalui bank MANDIRI, karna minimal setornya 500 ribu. soalnya bank2 yang lain, minimal setornya masih pada gede2. misalnya bank PERMATA dan NIAGA min 25 juta, yang lebih gila lagi bank BCA min 200 juta (dan dianggap sebagai nasabah prioritas). mana ada bo duit sebanyak ituuu....

selanjutnya, saya coba fokus ke produk2 yang dijual bank MANDIRI sebagai agen penjual reksadana. disana ternyata hanya menjual beberapa produk dari yang tadi saya anggap menarik hati. yaitu : danareksa mawar, fortis ekuitas, MITRA, MITRAS, manulife dana saham. (yaaa...itulah kekurangannya, kita harus terima produk yang dijual ternyata ga terlalu banyak).
dan setelah menimbang dan mengukur, hehehe...pilihan saya jatoh kepada 3 produk, yaitu MITRAS (karna cuma ini yang satu2nya syariah), MITRA (tahun lalu return-nya hampir 70%), dan danareksa mawar (sebenernya pengen yang danareksa mawar agresif, soalnya masih murah, tapi berhubung kinerja danareksa juga ok, ya sudahlah gapapa juga beli ini...)

udah deh...untuk pembelian pertama, ada biaya tambahan yaitu biaya pembelian tiap produk sebesar 0,5% dan juga materai 12000. jadi kalo beli MITRA sebesar 500rb, nambahnya adalah 500rb + 2500 + 12000 = 514,500. tapi kalo beli berikutnya ga beli materai lagiii...

minggu depannya kita akan terima laporan transaksi pembelian kita...

mudah, murah, menguntungkan....yo, ayo beli reksadana....





15 April 2008

jangan pilih unitlink!!

Sebagai manajer keuangan (ciee..kesannya oke bangett, padahal si...) di dalam rumah tangga, saya sangat menaruh perhatian kemana mengalirnya duit yang ditabungin selama ini. Beberapa bulan yang lalu (tepatnya bulan November), ketika ada duit lebih, tanpa tahu lebih detil tentang produknya, saya coba masuk ke produk unit link nya PRUDENTIAL. saya masuk pruden, soalnya denger kata orang2 produknya bagus, menggabungkan antara asuransi dan investasi, jadi ga ribet dan return nya oke.
yang saya masukin ke pruden adalah Babeh dan si bungsu, Aglaya. masing2 preminya 500 ribu dan 400 ribu.
rincian manfaat yang didapet untuk Babeh dengan premi 500rb per bulan adalah :
- asuransi kematian (PAA) = 145 juta
- asuransi kecelakaan (PADD) = 40 juta
- asuransi kesehatan (pru HS) = 200rb/malam (kartu)
(pru med)= 200rb/malam (rembers)
- asuransi kena 34 penyakit kritis = 44 juta
- dan nilai investasi 145 ribu per bulan selama 12 tahun pbayaran

sedangkan rincian manfaat yang didapet Aglaya dengan premi 400rb per bulan adalah :
- asuransi kematian (PAA) = 62 juta
- asuransi kesehatan (pru HS) = 500rb/malam (kartu)
(pru med) = 120rb/malam (rembers)
- asuransi jika orang tua (sebagai pembayar premi) meninggal = 4,8juta / tahun
- nilai investasi 130 ribu per bulan selama 12 tahun pembayaran

sejak bulan November itu saya rutin bayar 900 ribu per bulan dan terus terang *ngos-ngosan* bayarnya...soalnya sebelumnya anak2 juga dimasukin ke asuransi pendidikan dari AXA MANDIRI (mandiri siswa sejahtera) dengan premi masing2 350 ribu / bulan. jadi total pengeluaran per bulan untuk asuransi aja udah 1,600,000. fyuuuhhh...

Trus tiba2 di milis Ayahbunda, ada bahasan soal asuransi. trus ada salah satu anggota milis yang bilang, lebih baik kita kalo punya asuransi, memisahkan antara asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan lain2. apalagi asuransi dan investasi, tidak disarankan untuk digabung dalam 1 produk.
Wadoh, jadi penasaran dong ya...soalnya kan saya ikutan di produk yang antara asuransi dan investasi digabung.
kemudian, saya coba browse di Google, dengan kata kunci "asuransi jiwa". dan yang ketemu salah satunya adalah blog nya PRIYADI, yang ternyata ngebahas soal unit link juga...

Setelah membaca postingan Priyadi yang ini, saya jadi tahu seluk beluk soal asuransi, terutama unit link.
jadi menurut saya sih gini ya, produk unit link dari perusahaan mana pun, sangatlah tidak maksimal manfaatnya buat nasabah.
Kenapa tidak maksimal ?
Soalnya ada biaya akuisisi yang membuat kita (nasabah), harus membayar sebanyak 205% dari total duit kita selama 5 tahun untuk agen dan perusahaan asuransi.
Memang, hal ini untuk sebagian orang tidak masalah sama sekali (apalagi untuk orang yang sangat sibuk), karna dengan adanya produk ini, mereka sangat terbantu dalam meng-investasikan uang mereka tanpa perlu tahu seluk beluk soal asuransi yang notabene membingungkan...yang penting mereka aman di hari nanti...gitu kali ya...
Tapi, buat saya, potongan 205% itu sangat merugikan, dan saya ngerasa punya cukup waktu untuk mengurus asuransi keluarga saya secara terpisah...
karena, dengan kita memisahkan masing2 asuransi, hasilnya akan lebih maksimal, dan juga preminya akan jauh lebih rendah.

Misalnya aja begini, dalam keluarga saya itu kan yang sumber pencari nafkah adalah suami saya aja alias Babeh. otomatis, hanya dia aja yang perlu punya asuransi jiwa. saya dan anak2 ga perlu punya asuransi jiwa, karena kita dianggap tidak punya tanggungan. artinya, kalo terjadi apa-apa sama saya atau anak2, maka keluarga saya masih tetep punya sumber penghasilan yaitu si Babeh.
Jadinya, si babeh gue ikutin asuransi jiwa, karena kalo terjadi apa-apa sama Babeh, maka saya dan anak2 tidak punya sumber yang menghasilkan lagi untuk kehidupan selanjutnya.
tapi inget, ASURANSI JIWA MURNI alias produk yang term life ya. Babeh sendiri diikutin di MANDIRI JIWA SEJAHTERA (MJS) dari AXA MANDIRI. asuransi ini preminya sangat murah, bisa dari 200rb hingga 2jt per tahun (CATET loh, PER TAHUN), dihitung sesuai kebutuhan hidup masing2 keluarga.

Nah, untuk asuransi kesehatan, berhubung Babeh saat ini masih bekerja di kantor dan kita sekeluarga ditanggung sama kantornya, maka saya putuskan untuk tidak perlu menambah asuransi kesehatan dulu, karena masih dianggap cukup. buat apa ngasih duit ke perusahaan asuransi?? tapi kalo emang mau, asuransi kesehatan yang bagus dan cukup murah, setelah dipelajari dan banding2kan, kayaknya asuransi SINARMAS. Ponakan saya (Farrel) akirnya dimasukkin kesitu.

sedangkan untuk investasinya, setelah dipelajari lebih dalam, REKSADANA adalah pilihan yang tepat. apalagi untuk jangka panjang (misal untuk biaya sekolah anak2 yang muahal buanget itu). saya pilih REKSADANA SAHAM. toh sekarang untuk punya reksadana ga harus dengan biaya yang besar.
di Bank MANDIRI, kita bisa beli produk reksadana hanya dengan 500rb saja. ditambah dengan biaya pembelian 0,5% dan materai 12000. dan return-nya untuk reksadana saham bisa 30%-60% per tahun. tapi inget ya, reksadana saham itu untuk jangka panjang. jangan coba2 untuk jangka pendek, bisa nangis darah looohh....apalagi IHSG lagi anjlok berattt...jadi kalo tertarik reksadana saham, sekarang waktu yang paling bagus untuk beli...karna lagi turunnn...
tapi selain reksadana saham, ada juga reksadana pasar uang, pendapatan tetap, indeks dan campuran...untuk tahu lebih jelas soal reksadana, klik ini aja. lengkap kok penjelasannya soal reksadana. dan kalo mau mantau perkembangan reksadana, ada di harian KORAN TEMPO, INFOVESTA, PORTAL REKSADANA.

dan setelah punya itu semua, akirnya asuransi yang di AXA MANDIRI dan PRUDENTIAL selama ini ada, saya TUTUP! mending rugi sekarang2 daripada rugi sampe beberapa tahun ke depan...masih ada waktu kok untuk mengubah semuanya...dan buktinya, tanpa perlu mengeluarkan 1,600,000/bulan, saya merasa keluarga saya sudah aman, karna Babeh sudah punya asuransi jiwa dan kami punya investasi dengan return yang cukup besar untuk memenuhi biaya sekolah anak2 nantinya...(dan asli, sekarang saya udah ga ngos-ngosan lagi bayar premi asuransi...)

ps :
thx to PRIYADI yang tulisannya sangat mencerahkan untuk banyak orang, termasuk saya...dan juga kakak saya, UDA, yang selalu mau diajak diskusi soal keuangan...)

13 April 2008

aturlah keuanganmu dengan baik...

Yup! bener banget tu...jangan seperti diriku, yang payah banget ngatur duit dari suami...dulu tu sering banget kejadian defisit, harusnya kan ada lebih dong ya buat nabung, ini mah ga ada sama sekali! gila bangettt...
untungnya, waktu itu saya nemuin buku yang sangat menyadarkan betapa buruknya saya mengelola keuangan rumah tangga. dan buku itu juga ngasih solusi yang masuk akal juga.
jadi menurut buku itu, alokasi keuangan rumah tangga kita selama ini dibagi jadi 4 urutan, yaitu :
1. konsumsi
2. utang
3. menabung (bila ada sisa)
4. derma (sekedarnya)

jadi artinya, ketika nerima uang gaji bulanan, biasanya yang kita prioritaskan adalah konsumsi dulu. yaitu belanja bulanan, bayar koran, beli gas, beras, bayar telpon, HP, listrik, bensin, uang makan, angpao buat undangan kawin, beli baju, beli mainan anak2, naek odong2, ke Indomaret (anak gue banget!), dan semacamnya lah...

abis bayar itu semua, kita juga bayar utang, kayak tagihan kartu kredit, cicilan motor/mobil/rumah.

trus baru deh nabung, itu juga kalo ga dirutinin, biasanya udah ga dapet jatah lagi ni (mending beli baju gituuu, hihihi...)

dan yang terakhir, derma, alias sedekah gitu...wah, ini sih emang harus niat dulu. soalnya kalo ga, bawaannya ga ikhlas aja ngasih orang. ada aja alesannya. ini lah, itu lah.

Nah, maka dari itu saya jadi SADAR SESADAR-SADARNYA kalo saya harus mengubah pola keuangan rumah tangga yang selama ini udah diterapkan! soalnya duit udah abis duluan di pos 1, yaitu konsumsi. soalnya kita tidak mendahulukan pos yang sebenernya lebih penting untuk masa depan, seperti menabung. makanya, kalo kayak gini terus, semakin nambah pendapatan Babeh, semakin banyak juga pengeluaran.

jadi, kata buku itu, harusnya 4 pos keuangan itu, urutannya diubah menjadi :
1. Derma / sedekah
2. Menabung
3. Utang
4. Konsumsi

sehingga, awal2 yang kita lakukan kalo dapet duit bulanan (kalo saya dari suami), adalah menyisihkannya untuk sedekah. berapa dong jumlah yang harus diderma? menurut buku ini, kalo gaji :
* dibawah 1jt = 2,5% dari gaji
* 1jt - <5jt = 5 % dari gaji
* 5jt - <10jt = 7,5% dari gaji
* 10jt - <20jt = 10% dari gaji


kita ambil contoh aja ya, si UMAR gajinya 3 juta. brarti yang disedekahin sama dia adalah 5% dari 3 juta yaitu 150 ribu. brarti masih ada sisa duit 2.850.000 ya..

ga banyak kan sebenernya yang harus disedekahin? apalagi pasti semua juga udah tahu dahsyatnya sedekah itu kayak gimana...jadi, mari kita memulai pengeluaran uang kita dengan bersedekah, moga2 pada nambah rejekinya...trus traktir2 yaaa...hehehe...

abis sedekah, yang WAJIB kita lakukan adalah menabung. nabung kan bisa dalam bentuk apa aja. bisa tabungan, asuransi, investasi, reksadana (lagi booming bangett nii...), arisan, banyak lah...yang pasti, apapun bentuknya, judulnya tetep NABUNG!
berapa ni jumlahnya yang harus ditabung? jawabannya adalah 30%! dengan asumsi, gaji kita dibawah 100jt ya...dan inget, jangan dikurang2in loh yaaa...PAMALI, bumali, ommali, tantemali...hihihi..
brarti kalo kita itung jumlah minimal yang harus ditabung sama UMAR adalah 30% dari 3 juta, yaitu 900rb. jadi duitnya sisa 1.950.000 kan yaaa...

trus, dari 1.950.000 itu, kita sisihin buat bayar cicilan alias utang. kalo bisa ga ada utang sih lebih bagus. tapi kalo misalnya ada, jumlahnya yang MAKSIMAL adalah 30% dari gaji. TIDAK BOLEH LEBIH!! kalo terjadi, wah...gaswat tuh...
kalo kita ngitung si UMAR tadi, andaikan dia punya utang, maka minimal jumlah utangnya adalah 30% dari 3 juta yaitu 900 rb. jadi sisa 1.050.000. kalo emang ga punya utang, duitnya terserah, mau ditabungin atau juga dipake aja untuk di pos konsumsi (buat bersenang2 gituuu...hehehe...)

Nah, ini dia ni puncak dari pengeluaran. yaitu pos Konsumsi. kenapa puncak? soalnya kalo pos yang ini ga di-rem, busseetttt...bisa kacau balau beliau...makanya pos ini ditarok ditempat paling terakhir, supaya kita ga bisa foya2 karna duitnya udah di pos-in semua...
kayak si UMAR, dia tinggal punya duit buat hidupnya selama 1 bulan kedepan itu 1.050.000 (dengan asumsi dia ada utang ya). jadi pintar2lah mengelola keuangan...dan coba waspadai hal2 seperti pulsa telepon, beli baju, makan di luar, belanja ke minimarket, waduh, diam2 hal2 yang kayak gitu tuh yang menguras duit...dan hal inilah yang kejadian sama diriku...huhuhu...masih susaaahhh banget ngilanginnya...

selamat berhemat ya ibu2...ayo, kendalikan napsu belanjamu...sama seperti dirikyuuu...gue juga masih susah nahan niii...

oya, saya ga bmaksud menggurui loh yaa...hanya berbagi apa yg saya tau ajaaa...


02 April 2008

yg disiapin utk nyambut anak

Tadi pagi saya chat sama Risti, temen saya ketika di kampus dulu. setelah sapa2an, obrolan kita berlanjut ke rencana pernikahannya..secara dia mau nikah bulan MEI ini...
trus akhirnya dia nanya brapa budget yang diperlukan untuk punya anak..secara dia dan calon suaminya ga sepaham soal mau punya anak langsung ato ga.
kalo Risti pengennya langsung, sedangkan Erwin (calonnya) mau supaya mapan dan terencana sebelum ada bayi.
trus saya juga mendukung dia, karna menurut saya rejeki ga bakal kemana. apalagi mereka b2 kerja. saya aja, cuma Babeh yg kerja, buktinya cukup2 aja.

Anyway, sebenernya saya sih ga tau persisnya brapa ya budgetnya untuk punya anak, tapi karna Risti nanya,"6 jt sebulan cukup ga?", menurut saya sih sangat cukup. dia nanya tahapan2 jumlah uang yang diperlukan dari mulai bayi sampe 1 tahun keatas.
ini dia nih perincian yang diperlukan untuk menyambut bayi :

kalo menurut saya, agak banyak duit diperlukan itu menjelang kelahiran. apalagi anak pertama. biasanya kita blm punya psiapan apa-apa.
dari yang gede2 dulu ya...
* misalnya kita dari awal udah mau nyiapin kamar buat anak kita, jadi otomatis, kamar itu kan mesti kita rancang sesuai dengan bayi yaitu warna-warni. itu udah makan biaya kan. mulai dari tukang sampe bahan2 cat nya.

* dan didalamnya kita perlu ada box bayi, baby tafel, lemari. kalo emang ada pelasuran dari sodara atau temen, jauh lebih bagus. jadi bisa hemat lumayan banyak.

kalo pengalaman saya, box bayi aja harganya 4jt (itu yang desain sendiri), kepakenya cuma beberapa bulan. karna anak saya ga ada yang mau tidur sendirian di box. jadi sangat direkomendasikan ga usah beli box bayi, minjem aja. percaya deh, pasti ujung2nya anak kita akan tidur b3 sama kita di tempat tidur. karna buat ibunya juga ga ribet.
trus baby tafel itu saya dapet bekas, dan dipermak jadi bagus dan sekaligus ada lemarinya sekitar 500rb. dan emang ga usah beli juga, paling 3 bln udah ga kepake.

* abis itu perlu banget punya Stroller, Car Seat dan gendongan. apalagi buat ibu2 yang ga betah-an dirumah, kaya saya. kalo ada waktu luang dikit bawaannya pengen jalan, nah ini perlu banget! waktu Keiko umur 1 bln aja, udah dibawa ke Tamani, trus 2 bln diajak ke Bandung. pokoknya jalan2 mulu. dan 3 barang2 itu sangat membantu.
Nah, panduan untuk membeli Stroller, pilih yang tempat duduknya empuk, itu sih ada banyak merk ya...ada Baby Does, Pliko, ada juga yang jual sekalian dengan car seat. kalo punya saya itu yg 1 set dengan car seat. waktu itu beli di ITC, harganya sekitar 900rb an, merk nya COCO LATTE. lumayan lah, sampe sekarang masih oke, dipelasurin ke ponakan yang masih 1 thn. kalo Stroller sih, saya saranin beli sendiri aja ya, karna masih bisa dipake samape anak umur 2 tahunan kalo jalan2 ke mall atau mana. apalagi kalo ternyata punya adek lagi. malah, kalau ada budget lebih, skalian beli yg bagus, yang rodanya 3. wuih, itu keren banget! tapi juga mahal banget. ini tempat2 nya kalo mau liat Stroller :
1. istanabayi
2. ITC Cempaka Mas Blok G Lantai Dasar
3. Manggarai (Pasar Rumput)

* setelah punya itu, yang laen adalah perlengkapan bayi sehari2. kayak :
- bedong (min 2 lusin) apalagi kalo anaknya lahir di musim ujan
- popok (min 2 lusin)
- celana panjang bayi (1 lusin : tapi 1/2 lusinnya dengan
model seperti stoking atau tanpa lubang di bawah)
- celana pendek (1 lusin)
- baju tangan panjang (1 lusin)
- baju tangan pendek (1 lusin)
- baju tanpa lengan (1 lusin)
- kaos singlet (1 lusin)
- sarung tangan dan kaki (1/2 lusin)
- slaber
- sepatu
- kaos kaki
- topi
- perlak
- kelambu
- kapas 1 kg
- kain kasa
- matras kecil
- tas
- botol susu
- penyedot ASI yang electric (minta ke sodara sebagai hadiah)
- baby monitor (minta ke temen aja sebagai hadiah)
- bak mandi
- waslap
- perlengkapan mandi
- handuk (cari yang kualitas OK : Le Monde)
- selimut (cari yang kualitas OK : Le Monde)
- Myco-Z (salep untuk pantat bayi merah2)
- Diapers New Born
- Sisir
- Gunting kuku
- BH Menyusui
- Daster kancing depan
- Stagen
- Pembalut Pasca Melahirkan (kalau lahirannya normal)

semua barang diatas belinya di ITC aja. atau katanya orang2 si di Suzanna, Pondok Indah harganya jauh lebih murah. tapi saya juga blm pernah. untuk semua barang diatas, kira2 perlu 2 jt kali ya. tapi inget, jangan pernah beli bantal yang ada lobang di tengahnya (katanya bantal supaya ga peang, tapi kebanyakan anak malah peang). kayak anak2 saya aja, ga usah pake bantal. yg penting alas tidurnya empuk. buktinya palanya pada bagus2. hehehe...

selain itu, yang dibutuhin adalah kedisiplinan menabung dari orang tua untuk si anak tiap bulannya untuk kepentingan sekolah anak di masa mendatang. minimal nabung 500rb deh sebulan.sukur2 kalo lebih. kalo ga mau ribet ikut aja asuransi pendidikan. tapi kalo banyak budget dan waktu, coba pelajari aja macam2 jenis investasi yg bagus dan sesuai dengan kita. harusnya si ini emang dipelajari matang2, supaya ga menyesal pas kita udah butuh uangnya. masalahnya, sekarang biaya sekolah mahalnya minta ampunnn..apalagi kalo tinggal di Jakarta (untung saya masih di pinggir Jakarta, masih masuk akal bo harganya). ntar di lain kesempatan, saya kasih deh tips2 memilih jenis investasi.

jadi, buat teman2 yang ngerasa punya anak perlu sampe mapan, ya saya si ga setuju aja. rejeki mah ga kemana...buktinya ga segitu besarnya kan persiapan untuk menyambut anak...semoga cepet hamil ya Risti dan teman2ku yang lain yang akan menikah...don't worry...

oya, thx buat eny udah diingetin soal biaya melahirkan...
setau saya, biaya melahirkan itu akan jauh lebih ringan buat kita kalo salah satu diantara pasangan ada yang kerja (dan udah jadi pekerja tetap di kantornya). soalnya kantornya pasti ngebayarin biaya RS.
mmm, masalahnya kan jumlah biayanya juga dibatasi ya...misalnya kalo lahir normal, pas gue itu, kantor suami saya ngejatahin 7 juta..sedangkan paket2 di RS waktu itu rata2 diatas 7 juta (tapi ga banyak nambah si, paling 7,4juta atau 7,9juta). itu juga udah kelas yang sendiri di ruangan.
Nah, caranya supaya kita ga nambah biaya adalah : kan paket melahirkan normal di RS itu biasanya 3 hari menginap ya. jadi, kalo emang kondisi kita udah fit, udah bisa jalan, si baby juga ga ada masalah, mendingan kita minta pulang aja ke dokter kandungan dan dokter anak. jadi kalo kita cuma 2 hari di RS, maka akan menekan biaya. otomatis, kita ga perlu nambah biaya yang ada, karna masih kena jatah kantor.

kalo melahirkan secara caesar, saya kurang tahu persis biayanya berapa. tiap RS juga beda2 menetapkan berapa biayanya. ada juga yang menetapkan berdasarkan "siapa dokternya" (jadi kalo caesar dengan dokter A biayanya bisa beda kalo caesar dengan dokter B - setau saya di RS MITRA INTERNASIONAL JATINEGARA nerapin kaya gini dan ga tau lagi RS mana yang kaya gini). kalo ga salah si biaya caesar minimal 17 juta kalo yaaa...dan biasanya kantor ga nanggung semua biaya juga. paling cuma 10 juta. jadi sisanya emang harus dipersiapkan. makanya, yang udah merencanakan melahirkan secara caesar dari awal, disiapin juga ni biaya melahirkannya. apalagi kalo kita di ruangan VIP, busett, brapa tu yaaa...mungkin ada yang mau berbagi cerita di blog ini...karna saya ga pengalaman melahirkan caesar boo...dan kalo nanya2 ke orang yang melahirkan caesar, belom segitu detilnya...ntar deh ditanyain lagii..