Sebagai manajer keuangan (ciee..kesannya oke bangett, padahal si...) di dalam rumah tangga, saya sangat menaruh perhatian kemana mengalirnya duit yang ditabungin selama ini. Beberapa bulan yang lalu (tepatnya bulan November), ketika ada duit lebih, tanpa tahu lebih detil tentang produknya, saya coba masuk ke produk unit link nya PRUDENTIAL. saya masuk pruden, soalnya denger kata orang2 produknya bagus, menggabungkan antara asuransi dan investasi, jadi ga ribet dan return nya oke.
yang saya masukin ke pruden adalah Babeh dan si bungsu, Aglaya. masing2 preminya 500 ribu dan 400 ribu.
rincian manfaat yang didapet untuk Babeh dengan premi 500rb per bulan adalah :
- asuransi kematian (PAA) = 145 juta
- asuransi kecelakaan (PADD) = 40 juta
- asuransi kesehatan (pru HS) = 200rb/malam (kartu)
(pru med)= 200rb/malam (rembers)
- asuransi kena 34 penyakit kritis = 44 juta
- dan nilai investasi 145 ribu per bulan selama 12 tahun pbayaran
sedangkan rincian manfaat yang didapet Aglaya dengan premi 400rb per bulan adalah :
- asuransi kematian (PAA) = 62 juta
- asuransi kesehatan (pru HS) = 500rb/malam (kartu)
(pru med) = 120rb/malam (rembers)
- asuransi jika orang tua (sebagai pembayar premi) meninggal = 4,8juta / tahun
- nilai investasi 130 ribu per bulan selama 12 tahun pembayaran
sejak bulan November itu saya rutin bayar 900 ribu per bulan dan terus terang *ngos-ngosan* bayarnya...soalnya sebelumnya anak2 juga dimasukin ke asuransi pendidikan dari AXA MANDIRI (mandiri siswa sejahtera) dengan premi masing2 350 ribu / bulan. jadi total pengeluaran per bulan untuk asuransi aja udah 1,600,000. fyuuuhhh...
Trus tiba2 di milis Ayahbunda, ada bahasan soal asuransi. trus ada salah satu anggota milis yang bilang, lebih baik kita kalo punya asuransi, memisahkan antara asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan lain2. apalagi asuransi dan investasi, tidak disarankan untuk digabung dalam 1 produk.
Wadoh, jadi penasaran dong ya...soalnya kan saya ikutan di produk yang antara asuransi dan investasi digabung.
kemudian, saya coba browse di Google, dengan kata kunci "asuransi jiwa". dan yang ketemu salah satunya adalah blog nya PRIYADI, yang ternyata ngebahas soal unit link juga...
Setelah membaca postingan Priyadi yang ini, saya jadi tahu seluk beluk soal asuransi, terutama unit link.
jadi menurut saya sih gini ya, produk unit link dari perusahaan mana pun, sangatlah tidak maksimal manfaatnya buat nasabah.
Kenapa tidak maksimal ?
Soalnya ada biaya akuisisi yang membuat kita (nasabah), harus membayar sebanyak 205% dari total duit kita selama 5 tahun untuk agen dan perusahaan asuransi.
Memang, hal ini untuk sebagian orang tidak masalah sama sekali (apalagi untuk orang yang sangat sibuk), karna dengan adanya produk ini, mereka sangat terbantu dalam meng-investasikan uang mereka tanpa perlu tahu seluk beluk soal asuransi yang notabene membingungkan...yang penting mereka aman di hari nanti...gitu kali ya...
Tapi, buat saya, potongan 205% itu sangat merugikan, dan saya ngerasa punya cukup waktu untuk mengurus asuransi keluarga saya secara terpisah...
karena, dengan kita memisahkan masing2 asuransi, hasilnya akan lebih maksimal, dan juga preminya akan jauh lebih rendah.
Misalnya aja begini, dalam keluarga saya itu kan yang sumber pencari nafkah adalah suami saya aja alias Babeh. otomatis, hanya dia aja yang perlu punya asuransi jiwa. saya dan anak2 ga perlu punya asuransi jiwa, karena kita dianggap tidak punya tanggungan. artinya, kalo terjadi apa-apa sama saya atau anak2, maka keluarga saya masih tetep punya sumber penghasilan yaitu si Babeh.
Jadinya, si babeh gue ikutin asuransi jiwa, karena kalo terjadi apa-apa sama Babeh, maka saya dan anak2 tidak punya sumber yang menghasilkan lagi untuk kehidupan selanjutnya.
tapi inget, ASURANSI JIWA MURNI alias produk yang term life ya. Babeh sendiri diikutin di MANDIRI JIWA SEJAHTERA (MJS) dari AXA MANDIRI. asuransi ini preminya sangat murah, bisa dari 200rb hingga 2jt per tahun (CATET loh, PER TAHUN), dihitung sesuai kebutuhan hidup masing2 keluarga.
Nah, untuk asuransi kesehatan, berhubung Babeh saat ini masih bekerja di kantor dan kita sekeluarga ditanggung sama kantornya, maka saya putuskan untuk tidak perlu menambah asuransi kesehatan dulu, karena masih dianggap cukup. buat apa ngasih duit ke perusahaan asuransi?? tapi kalo emang mau, asuransi kesehatan yang bagus dan cukup murah, setelah dipelajari dan banding2kan, kayaknya asuransi SINARMAS. Ponakan saya (Farrel) akirnya dimasukkin kesitu.
sedangkan untuk investasinya, setelah dipelajari lebih dalam, REKSADANA adalah pilihan yang tepat. apalagi untuk jangka panjang (misal untuk biaya sekolah anak2 yang muahal buanget itu). saya pilih REKSADANA SAHAM. toh sekarang untuk punya reksadana ga harus dengan biaya yang besar.
di Bank MANDIRI, kita bisa beli produk reksadana hanya dengan 500rb saja. ditambah dengan biaya pembelian 0,5% dan materai 12000. dan return-nya untuk reksadana saham bisa 30%-60% per tahun. tapi inget ya, reksadana saham itu untuk jangka panjang. jangan coba2 untuk jangka pendek, bisa nangis darah looohh....apalagi IHSG lagi anjlok berattt...jadi kalo tertarik reksadana saham, sekarang waktu yang paling bagus untuk beli...karna lagi turunnn...
tapi selain reksadana saham, ada juga reksadana pasar uang, pendapatan tetap, indeks dan campuran...untuk tahu lebih jelas soal reksadana, klik ini aja. lengkap kok penjelasannya soal reksadana. dan kalo mau mantau perkembangan reksadana, ada di harian KORAN TEMPO, INFOVESTA, PORTAL REKSADANA.
dan setelah punya itu semua, akirnya asuransi yang di AXA MANDIRI dan PRUDENTIAL selama ini ada, saya TUTUP! mending rugi sekarang2 daripada rugi sampe beberapa tahun ke depan...masih ada waktu kok untuk mengubah semuanya...dan buktinya, tanpa perlu mengeluarkan 1,600,000/bulan, saya merasa keluarga saya sudah aman, karna Babeh sudah punya asuransi jiwa dan kami punya investasi dengan return yang cukup besar untuk memenuhi biaya sekolah anak2 nantinya...(dan asli, sekarang saya udah ga ngos-ngosan lagi bayar premi asuransi...)
ps :
thx to PRIYADI yang tulisannya sangat mencerahkan untuk banyak orang, termasuk saya...dan juga kakak saya, UDA, yang selalu mau diajak diskusi soal keuangan...)
slain mandiri apa aja reksadana yang mudah dicari? pengen juga nih, 100 ribuan sebulan ada gak ya? hehehe.
ReplyDeleteadanya yang 200rb..di PNM Investment Management. tapi reksadana campuran, produknya PNM Syariah. no tlp nya 2511395.
ReplyDeleteselamat mbak, nice post! semakin banyak yang menyebarkan info ini semakin bagus.
ReplyDeletebtw, buat yang di atas, reksadana manulife terima setoran 100 ribu kok.
Salam kenal mbak. Salut dengan kepedulian mbak tentang asuransi dan investasi. Ngomong-ngomong kalau Mandiri Jiwa Sejahtera itu untuk UP 500 juta, pertahunnya kira-kira berapa ya mbak ? Kalau nambah payor jadi berapa ya..?
ReplyDeletetergantung umur pemegang polisnya brapa. kalo suami saya, 30 thn, waktu itu diitung kurang lebih 1,5jt per tahunnya...dan kalo UP 500jt keatas, ada cek kesehatan (walopun ditanggung sama AXA)...atau, kalo mau lebih jelasnya ini saya kasih linknya : http://www.bankmandiri.co.id/article/666616327528.asp?article_id=666616327528
ReplyDeletewaduh, maaf, ga bisa lengkap masuknya..pokoknya masuk aja ke websitenya bankmandiri ya...abis itu, baru hub petugas axa mandirinya.
ReplyDeleteMbak, akhirnya ke AXA Mandiri. Ternyata kalau perpanjang polis harus cek kesehatan lagi. Padahal di situs yang mbak beri bilangnya "tanpa perlu pemeriksaan kesehatan".
ReplyDeletekalo AXA emang harus cek kesehatan si setau saya...tapi ga tau ya kalo UP dibawah 500jt..yg ga cek kesehatan itu TAKAFUL (tapi kalo UP nya dibawah 500jt) dan bisa otomatis diperpanjang. kalo 500jt keatas, harus cek kesehatan juga, biayanya malah kita tanggung sendiri...
ReplyDeletewaaaahh.. saya salut sekali sama mbak ini.. memang yang mbak bilang semua bener semua.. insurance back to basic.. Jujur saya orang asuransi yang menawarkan unitlink ke nasabah.. boleh ya arguement sedikit..
ReplyDeletePada dasarnya semua orang perlu asuransi.. buat sebagian orang pemisahan memang baik, tapi buat sebagian orang lagi, unit link adalah salah satu perencanaan yang baik juga mbak.. Sebagai contoh, sebagai seorang wirausaha, gak akan mungkin bisa dapetin asuransi kesehatan kalau gak minimal yang masuk 25 orang.. yang di sinarmas pun itu seperti unitlink, tapi dengan harga yang lebih rendah,.
FYI, asuransi kesehatan yang disediakan perusahaan mbak itu pun, itu di potong gaji lho mbak.. tapi memang palingan kalau seperti askes itu potongan sebesar Rp 45 rb per kepala, 6% dari gaji pokok suami mbak, itu di cover perusahaan, selebihnya di potong ke gaji..
Jadi pada intinya memang, tiap orang punya kebutuhan masing2.. di unit link juga bisa di set kan apakah mbak mau lebih ke investasi atau ke proteksi,, semuanya itu bisa di setting.. MUNGKIN, banyak agen yang nawarin proteksi semua, karena komisi yang gede emang dari proteksi, tapi mbak bisa coba cari juga agen yang bisa merencanakan, mulai dari proteksi, investasi keluarga, dll, sehingga duitnya gak terlalu besar yang keluar..
Sekian mbak,.. tapi jujur, tulisan mbak memberikan pencerahan yang baik ke orang2.. tapi kalau boleh, judulnya jangan gitu dong.. hehehehhe
Sekedar menambahkan dari blog Priyadi baca kita temukan hikmah tentang asuransi jiwa,dari pengertian fungsi dan tujuan serta produk yang tepat,silahkan baca di :
ReplyDeletehttp://priyadi.net/archives/2007/08/31/tips-membeli-asuransi-jiwa/
http://priyadi.net/archives/2007/06/10/asuransi-unit-link-vs-reksadana/
http://priyadi.net/archives/2007/10/18/hitung-hitung-asuransi-unit-link-vs-terpisah/
http://priyadi.net/archives/2007/11/30/pedoman-membeli-asuransi-jiwa-dan-reksadana/
SANGAT DIREKOMENDASIKAN!!!
Pengin tanya sih...misalnya Babeh atau anak2 sakit, bayar rumah sakitnya gimana? Misalnya sekali waktu kena penyakit dan harus dioperasi dengan biaya Rp 100 juta...
ReplyDeleteSoalnya, ada yg mengalami begitu. Dan asuransi berjangka tidak bisa diberi tambahan kesehatan. Dan minta sama perusahaan pun, kalau nilainya besar tidak ditanggung semua....
hati2 ama sinar mas.
ReplyDeleteclaimnya susah.
Kaidah memilih produk asuransi jiwa, jangan membeli asuransi jiwa jika memang tidak diperlukan dan tidak sanggup membayar polisnya, jika membeli asuransi jiwa, beli yang memberi perlindungan yuang mencukupi
ReplyDeletehttp://id.shvoong.com/business-management/investing/2209425-asuransi-jiwa-terbaik/
thanks info nya...
ReplyDeleteKalau Takaful Link Salam BGI gimana?
ReplyDeleteMba,kalo mandiri siswa sejahtera bagus atau ngk nih??
ReplyDeletebuat pemula kaya aku,ngak ngerti apa " tentang tabungan pendidikan / asuransi yg bagus buat anakku nanti?
karena baca blog om Priyadi saya mampir ke sini. salam kenal mba. terimakasih pencerahannya. mudah di cerna
ReplyDelete